Rabu, 10 Juni 2015

Mengutip Blog Faizal (November 2013). Tempat Wisata Kabupaten Sambas " Tulisan ini dipublikasikan di " http://sambasterigass.blogspot.com/2013/11/


Pantai Tanah Hitam
Tanah Hitam merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Ia merupakan desa yang tidak jauh dari pesisir pantai. Kecamatan Paloh ini merupakan kecamatan pantai yang berada di Kabupaten Sambas dan terletak di wilayah perbatasan dengan Negara Malaysia Timur (Serawak) dengan luas wilayah ± 1.697,30 H.

Untuk desa Tanah Hitam ini bisa di capai menggunakan kendaraan bermotor seperti sepeda motor maupun mobil. Akses jalan beraspal juga sudah tersedia untuk menjangkau desa ini. Jika perjalanan dari Pasar Sekura menuju Desa Tanah Hitam ini sekitar satu jam. Desa Tanah Hitam yang terletak dekat pesisir pantai ini ketika berada di jalan akan terdengar suara deburan ombak yang menyatu mesra dengan rintihan dedunan kelapa yang berbaris rapi menghias di sepanjang jalan. Untuk di desa Tanah Hitam ini mayoritas di huni oleh kaum tionghoa dimana terdapat juga Pasar Tanah Hitam yang menjadi tempat perekonomian masyarakat sana. Selain itu padi dan kelapa yang merupakan komoditi masyarakat sana, kacang kedelai juga menjadi komoditi handalan, kacang kedelai ini biasanya di tanam setelah musim panen padi selesai.
Selain sebagai penghasil komoditi kelapa serta kacang kedelai, desa Tanah Hitam ini menyajikan pemandangan pantai nya yang juga tidak kalah menarik. Sebut saja pantai Lestari dan Pantai Tanjung Harapan. Kedua pantai ini berada di satu lokasi namun di bedakan oleh arah nya saja, sebagai contoh untuk pantai Lestari ini arah nya ke arah Paloh sementara pantai Tanjung Harapan ini arah nya ke arah Simpang atau berlawanan arah dengan pantai Lestari. Dan untuk memasuki pantai Lestari ini terdapat gerbang dan pasirnya menuju pantai Lestari ini bewarna putih dan sepanjang jalan ini di hiasi oleh pohon cemara. Sementara untuk menuju pantai Tanjung Harapan ini di sepanjang jalan nya melewati pepohonan kelapa yang menjulang tinggi dan melewati beberapa pohon dengan ukuran nya yang besar.
Pada hari raya idul fitri maupun idul adha yaitu pada hari kedua atau ketiga biasanya banyak yang mengunjungi pantai Tanah Hitam, karena saat itu di adakan musik untuk menghibur rakyat, biasanya musik yang disuguhkan adalah musik dangdut dengan menghadirkan penyanyi - penyanyi dangdut asal kota Jakarta, sebut saja yang pernah hadir, Trio Macan, Nita Talia, artis KDI yang saya juga tidak tau siapa namanya, pokok nya banyak dah, kalo yang penikmat musik dangdut mungkin tau nama mereka, tapi saya kurang sreg aja dengan genre musik seperti itu (Selera Masing - Masing ).

Selain di datang kan nya artis - artis ibu kota Jakarta di setiap hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha ini, ada perayaan unik lain nya di desa Tanah Hitam ini, bukan di Desa Tanah Hitam saja sih sebenarnya, melainkan di desa Arung Parak juga perayaan ini juga ada. Perayaan itu adalah " Antar Ajong ". Antar Ajong ini adalah suatu adat istiadat masyarakat sana yaitu upacara ritual adat untuk menanam padi yang dilaksanakan setiap tahun pada masa bercocok tanam. Masyarakat setempat mempercayai, aktivitas tersebut dapat membuat tanaman padinya terhindar dari serangan hama dan penyakit. Sehingga demikian, hasil panen berlimpah untuk kemakmuran masyarakat sekampung. Sementara waktu pelaksanaan Antar Ajong ini biasanya setiap pertenggahan tahun, sekitar Juni atau Juli.
Biasanya sebelum di adakan ritual Antar Ajong ini, malam nya sebelum hari H, di adakan juga ritual - ritual lain nya yang entah apa namanya, biasanya pembacaan doa - doa dan persiapan untuk besok nya. Untuk ukuran badan perahu biasanya bervariasi dengan lebar 20 cm - 40 cm dan panjang 1,5 m - 4 m. Kain yang dibuat sebagai layarnya sering tampil dalam berbagai warna tapi lebih didominasi oleh warna putih dan kuning. Badan perahu diberi warna cat bebas dengan variasi gambar ukiran khas sambas.
Nah pada saat acara pelepasan, beberapa orang yang di tunjuk memegang perahu tersebut dan membawanya ke laut dan menghanyutkan nya. Ritual adat ini berlansung setiap satu tahun sekali. Biasanya ritual adat ini banyak menarik pengunjung dari berbagai tempat dan Antar Ajong ini merupakan ajang menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten Sambas.
Mungkin ada yang tertarik untuk menyaksikan ritual adat ini bisa datang ke Sambas, kecamatan paloh pada khususnya. Dan hanya bisa melalui kendaraan darat bukan udara.


Pantai Tanjung Kemuning
Pantai Tanjung Kemuning merupakan objek wisata yang terletak di kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Pantai ini berhadapan dengan Laut Natuna. Panjang pantai ini lebih kurang 18 kilometer.Yang menarik dari keadaan di pantai ini adalah masyarakat desa bahu-membahu menangkar penyu.
Setiap malam penyu kepantai untuk bertelur, di saat itulah masyarakat mengambil telur untuk dimasukkan ke penangkaran. Hal ini dilakukan agar penyu-penyu tidak musnah akibat para pemburu telur penyu.

Air Terjun Riam Caggat
Selain memiliki pantai yang memesona, Kabupaten Sambas juga memiliki air terjun alami yang indah. Salah satunya Air Terjun Riam Caggat di Desa Batang Air, Kecamatan Sajingan Besar. Sayangnya, objek wisata tersebut tidak tergarap dengan baik dan maksimal.
Air Terjun Riam Caggat memiliki ketinggian kurang-lebih 67 meter ini berjarak 85 kilometer (km) dari ibu kota Kabupaten Sambas. Butuh kurang lebih dua jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat untuk bisa sampai ke Desa Batang Air. Selanjutnya, perjalanan masih harus melewati hutan sekitar satu jam.
“Begitu akan sampai, terdengar suara gemercik air terjun dan uap air yang sejuk di sekitar hutan lokasi air terjun,” kata Suminggan, salah satu warga Kecamatan Sajingan kepada Rakyat Kalbar, Minggu (9/12).

Diungkapkan Suminggan, hal yang paling menarik dari Air Terjun Riam Caggat ialah derasnya air terjun dan hamparan batu-batu besar serta hutan yang masih sangat alami. “Sebetulnya objek wisata ini sangat potensial bila dikelola dengan baik, namun hal itu belum dilakukan. Padahal, jika dikelola akan ramai pengunjung datang ke lokasi air terjun ini, terutama infrastruktur,” kata tokoh pemuda Kecamatan Sajingan Besar ini.

Suminggan menambahkan, selain memiliki Air Terjun Riam Caggat, Kecamatan Sajingan juga memiliki Air Terjun Riam Merasap dan Gua Alam Santok. “Guna menambah koleksi wisata di Kabupaten Sambas, diharapkan ada perhatian pemerintah terhadap objek wisata yang berbatasan dengan negara Malaysia, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, karena objek wisata ini masih sangat alami,” jelasnya.
 
Panorama Gua Alam Santok
Terletak kurang lebih dari Kab. Sambas di Kecamatan Sajingan Besar. Terdapat Patung Bunda Maria yang dulunya digunakan untuk tempat meditasi dan sembahyang. Tempat tersebut masih dianggap tempat yang sacral (suci) oleh masyarakat local di samping pemandangannya indah da menarik.
Wisata ini Terletak ± 85 Km dari pusat Kota Sambas, goa alam Santok berada di Kecamatan Sajingan Besar. Untuk sampai ke tempat tujuan kita menempuh waktu perjalanan lamanya sekitar 3 jam,. Di dalam waktu perjalanan kita bisa menikmati pemandangan yang indah, dan melihat kehidupan sehari-hari masyarakat Sajingan Besar. Di dalam goa alam santok ini terdapat Patung Bunda Maria yang dulunya digunakan untuk tempat meditasi dan sembahyang masih dianggap tempat yang sacral (suci) oleh masyarakat local disamping pemandangannya indah dan menarik goa alam santok ini memilik beberapa keindahan lainnya bisa di rasakan oleh pengunjung sendiri.
Pantai Selimpai
Salah satu tujuan wisata terletak di desa Sebubus Kec. Paloh. Lebih kurang 7 km dari ibukota kecamatan, merupakan pantai yang indah dan menarik yang mempunyai pasir putih, kita juga dapat menikmati melihat matahari terbenam.
Pasir putih yang landai dan pohon pinus yang tinggi menjulang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Selimpai, Paloh.
* Indahnya Hamparan Pantai Selimpai, Enaknya Telur Penyu Rebus Pinusnya berjejer rapi. Kesan hijau semakin terasa oleh rumput yang menghampar setinggi mata kaki di lahan berpasir. Meski mentari persis di atas kepala, suasananya tetap sejuk. Sesekali ombak terdengar memecah pantai dan berpadu dengan kicauan burung yang bersahutan, menambah kedamaian suasana. BEGITULAH potret Pantai Selimpai, Paloh, Kabupaten Sambas. Pasirnya yang bersih tak kalah dengan Pantai Kuta, Bali. Bila di Provinsi pulau dewata yang bersebelahan dengan Jawa tersebut di sepanjang pantainya berjejer bangunan vila, hotel dan restoran, justru di Selimpai kealamian sangat terasa. Seperti sebuah pulau, Selimpai terpisah dengan daratan Kabupaten Sambas. Sisi selatannya hingga ke bagian barat berbatasan dengan laut Natuna, sedangkan di sisi utaranya membentang ke timur dikepung oleh Sungai Merabau. Makanya setiap mereka yang mampir ke sini, akan menjumpai aneka pemandangan; ada hutan pinus, pantai, laut dan sungai. Dari kejauhan terlihat Tanjung Datuk, yang merupakan kawasan berbatasan Malaysia.
Bentuk pulau Selimpai memanjang. Antara sisi di bibir sungai dan garis laut hanya selebar lapangan bola. Bila kita berdiri di sebelah sungai, akan terlihat ombak Laut Natuna yang saling berkejaran. Hembusan anginnya sedang. Paling kencang tinggi ombak mencapai tiga sampai empat meter.
Keberadaan hutan Pinus di lahan selimpai membuat suasana di pulau mini ini berbeda dengan pantai lainnya di Kabupaten Sambas. Pohon berkayu yang menjulang tinggi tersebut berjejer rapi seakan ada yang sengaja menatanya sedemikian rupa. “Ini semua tumbuh alami,” cerita penjaga pantai.
Selain alami, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Selimpai adalah, menjadi tempat persinggahan penyu. Setelah bertamasya keliling dari pulau ke pulau, benua ke benua, dalam setahun sekurangnya lima kali satwa langka dilindungi ini mampir ke pulau orang bunian tersebut untuk bertelur.
Berdasarkan catatan Satgas Pantai Selimpai –dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) Paloh, ada empat jenis penyu yang mampir ke pantai ini. Diantaranya adalah penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang. Sedangkan penyu belimbing hanya sesekali singgah. Saat ini di dunia terdapat tujuh jenis penyu, enam diantaranya ada di Indonesaia. Yaitu; penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu belimbing (Dermocelys coriaceae), penyu hijau(Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta carretta), dan penyu pipih (Natator depresus). Untuk penyu dari jenis Lepidochelys kempi hidup di laut atlantik, khususnya pantai Amerika dan Meksiko.
Diantara jenis penyu yang singgah ke Selimpai tersebut, penyu sisik yang paling banyak telurnya. Setiap kali naik ke pantai, telur yang dikeluarkan yaitu sebanyak 65-125 butir. Sedangkan yang lainnya hanya kisaran puluhan butir. Bahkan yang sedikit telurnya adalah penyu hijau, maksimal cuma sembilan. “Tapi, telurnya (penyu hijau) besar seperti telur bebek,” ujar Trino Junaidi, Ketua Satgas Pantai Pokdarwis Paloh, saat berbincang dengan koran ini di Selimpai, pekan lalu.
Hewan yang masuk dalam kategori satwa langka ini, naik ke pantai untuk bertelur pada malam hari. Karenanya kalau pengunjung tidak bermalam di Selimpai, jangan mengimpikan untuk bertemu dengan penyu. Makanya agar pengunjung dapat melihat penyu, pokdarwis berinisiatif membangun tempat penangkaran di Selimpai. Sehingga demikian, setiap tamu yang datang bisa menyaksikan mana yang namanya tukik (anak penyu), penyu hijau, sisik, dan lekang.

Wartawan Koran ini pernah melakukan perjalanan pada malam hari menelusuri Pantai Selimpai. Perjalanan dilakukan dimulai dari Selat Mutusan hingga Tanjung Kemuning. Sepanjang perjalanan memang terlihat sejumlah penyu yang cukup besar naik ke pantai untuk bertelur. Diameter cangkang (penutup badan) hingga lebih satu meter panjangnya. Setelah bertelur yang biasanya mencapai 100 butir, penyu-penyu itu kembali ke laut. Menjadi pengalaman yang tak terlupakan melihat penyu-penyu raksasa itu naik ke pantai dan bertelur.(mur)
PANTAI SELIMPAI
>>  Alamat/Lokasi: Desa Sebubus, Kecamatan Paloh
>> Luas : 200 ha
>> Status Kepemilikan : Tanah Negara
>> Nama Pengelola: Balai KSDA
>> Jarak dari Pusat Kota/Waktu Tempuh : 7 km dari ibukota Kecamatan Paloh atau 80 km dari pusat Ibukota Kabupaten Sambas
>> Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata : Jalan aspal sampai di Dusun Setinggak kemudian menggunakan kapal motor ke Pantai Selimpai
>> Transportasi yang Dapat Digunakan /Biaya : Menggunakan kendaraan roda 2 atau 4 hingga di Dusun Setinggak, kemudian menyeberangi Sungai Paloh menggunakan kapal motor selama 20 menit menuju ke Pantai Selimpai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar